Algoritma
adalah jantung dari ilmu computer atau informatika. Banyak cabang dari ilmu
computer yang diacu dalam terminology algoritma, misalnya algoritma perutean
(Rounting) pesan dijalan computer, algoritma brenseham untuk menggambar garis
lurus (Bidang grafika Komputer) algoritma Knuth-Morrist-Pratt untuk mencari
suatu pola di dalam text (bidang informasi retrievel), dan lain sebagainya.
Di tinjau
dari asal usul kata “algoritma” sendiri mempunyai asal usul yang
aneh. Kata ini tidk uncul dalam kamus Webster sampai akhir 1957. Orang hanya
menemukan kata algorism yang berarti proses menghitung dengan kata arab
[KNU73]. Anda dikatakan algorist jika anda menggunakan angka arab. Para ahli
bahasa berusah menemukan asal kata algorism ini namun hasilnya kurang
memuaskan. Akhirnya para ahli matimatikawan menemukan asal mula kata
tersebut. Kata algorism berasal dari penulis buku arab yang terkenal, yaitu Abu
jafar Muhamad ibnu Musa Al-Khuwarizmi ( Al-Khuwarismi di baca orang barat
menjadi algorism. Al-Khuwarizmi menulis buku yang berjudul Jabar Wal-mukobala
yang artinya buku pemugaran dan pengurangan (the book of restoration and
reduction). Dari judul biku itu kita juga memperoleh akar kata “aljabar”
(algebra). Perubahan kata dari algorism menjadi algorithm mucul karena disalah
artikan menjadi arithmetic, sehingga akhiran –sm menjadi –thm. Karena
perhitungan dari angka arab sudah biasa, maka lambat laun kata algorithm
berangsur-angsur di pakai sebagai metode perhitungan Komputai) secara umum.
Sehingga hilang makna aslinya. Dalam bahasa Indonesia kata algorithm diserap
menjadi kata “algoritma”.
Pada tahun
1950, kata algoritma digunakan pada “Algoritma Euclidean” (Euclid’s algorithm).
Euclid adalah matematikawan dari yunani yang lahir pada tahun 350 M), dalam
bukunya yang berjudul element yang menuliskan langkah-langkah
untuk mencari pembagi dan terbesar. (common greatest divisor atau gcd), dari
dua buah bilangan bulat m dan n. tentu saja Euclid tidak menyebutkan sebagai
algoritma baru pada zaman modern inilah orang-orang menyebutkan metodenya ini
sebagai “Algoritma Euclidean”. Pembagi bersama terbesar dari dua buah bilangan
bulat tak negative adalah bilangan bulat positif terbesar yang habis membagi
bilangan tersebut.
Missal m=80 dan
n=12. Semua pembagi 80 adalah
1,2,4,5,8,10,16,20,40,80
Dan semua
factor pembagi 12 adalah
1,2,3,4,6,12
Maka gcd
(80,12) adalah 4 langkah-langkah mencari foktor (80,12) dengan algoritma
Euclidean seperti berikut:
80 : 12 = 6,
sisa 8
12 : 8
= 1, sisa 4
8 :
4 = 2, sisa 0
Karena pembagian yang terahir menghasilkan 0, maka
pembagian terahir sebelum 0 adalah 4, menjadi gcd(80,12). Jadi gcd(80,12)=
gcd(12,8) = gcd(8,4) = gcd(4,0) = 4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Admin Catatan Ku Tidak selalu Online untuk memantau Komentar yang Masuk, Jadi tolong berikan Komentar Anda dengan Pantas dan Layak dikonsumsi oleh Publik. No SARA, SPAM dan Sejenisnya.